Sabtu, 31 Mei 2014
Mengamati Metamorfosis Pada Capung Dan Keunikan nya
Kategori :
Metamorfosis
,
Metamorfosis Capung

Metamorfosis
merupakan suatu fase pertumbuhan yang dialami oleh hewan yang
melibatkan serangkaian perubahan signifikan baik itu dari bentuk hingga
ukuran hewan. Salah satu hewan yang dalam masa hidupnya mengalami
metamorfosis adalah capung. Capung merupakan hewan yang dikelompokkan
ke dalam kerabat serangga dan masuk ke dalam bangsa Odonata. Meski ia
termasuk serangga, namun manusia tidak pernah menganggap capung sebagai
hama sebab ia memang tidak mengganggu. Capung hidup menyebar di
hutan-hutan, sungai, sawah, kebun, danau hingga ke wilayah dimana
penduduk menetap. Capung ini terdiri dari berbagai jenis. Meski
demikian, siklus hidupnya seragam yakni dari telur yang kemudian menjadi
capung dewasa. Metamorfosis capung mudah dipahami sebab hanya melibatkan 3 tahapan saja.
Para ilmuan menggolongkan capung sebagai binatang yang mengalami metamorfosis yang tidak sempurna atau dikenal juga dengan istilah
hemimetabolisme. Jika pada tahapan metamorfosis sempurna melibatkan 4 tahapan maka pada metamorfosis tidak sempurna, perubahan hanya terjadi dalam 3 tahapan yakni telur à nimfa à hewan dewasa. Ketiga tahapan ini juga yang terjadi dalam metamorfosis capung sehingga ia dikategorikan tidak sempurna.
Siklus hidup hewan capung biasanya memakan waktu kurang minimal enam bulan hingga maksimal tujuh tahun lamanya. Capung melakukan proses perkawinan yang memakan waktu berjam-jam lamanya dan bisa dilakukannya dalam kondisi terbang. Setelah perkawinan, sang betina akan bertelur. Capung biasanya meletakkan atau menempelkan telurnya pada tumbuhan yang ada di air setelah sebelumnya memastikan wilayah tersebut bebas dari polutan. Ada dua jenis capung betina, ada yang gemar meletakkan telurnya di perairan yang tenang namun ada pula yang menyukai air dengan arus. Telur capung diselimuti dengan lendir sehingga terasa sangat licin saat dipegang. Telur tersebut akan berubah menjadi larva setelah dua hari sampai satu minggu. Lama penetasan telur ini bergantung pasa iklim suatu tempat. Semakin dingin maka akan memakan waktu yang jauh lebih lama.
Para ilmuan menggolongkan capung sebagai binatang yang mengalami metamorfosis yang tidak sempurna atau dikenal juga dengan istilah
hemimetabolisme. Jika pada tahapan metamorfosis sempurna melibatkan 4 tahapan maka pada metamorfosis tidak sempurna, perubahan hanya terjadi dalam 3 tahapan yakni telur à nimfa à hewan dewasa. Ketiga tahapan ini juga yang terjadi dalam metamorfosis capung sehingga ia dikategorikan tidak sempurna.
Siklus hidup hewan capung biasanya memakan waktu kurang minimal enam bulan hingga maksimal tujuh tahun lamanya. Capung melakukan proses perkawinan yang memakan waktu berjam-jam lamanya dan bisa dilakukannya dalam kondisi terbang. Setelah perkawinan, sang betina akan bertelur. Capung biasanya meletakkan atau menempelkan telurnya pada tumbuhan yang ada di air setelah sebelumnya memastikan wilayah tersebut bebas dari polutan. Ada dua jenis capung betina, ada yang gemar meletakkan telurnya di perairan yang tenang namun ada pula yang menyukai air dengan arus. Telur capung diselimuti dengan lendir sehingga terasa sangat licin saat dipegang. Telur tersebut akan berubah menjadi larva setelah dua hari sampai satu minggu. Lama penetasan telur ini bergantung pasa iklim suatu tempat. Semakin dingin maka akan memakan waktu yang jauh lebih lama.
Setelah lepas dari fase nimfa, capung menjadi hewan yang sempurna dan dewasa. Nimfa yang hendak berubah menjadi capung akan keluar dari air untuk mencari bebatuan atau tumbuhan untuk melekatkan diri hingga berubah menjadi capung. Capung ini akan keluar dari kulit nimfa. Kulit tersebut dinamai exuvia. Selanjutnya, capung muda tersebut hidup di daratan dengan bergerak menggunakan sayapnya. Durasi hidup capung biasanya antara sebulan hingga empat bulan. Metamorfosis capung tidak melalu fase pupa atau kepompong, maka itu ia dikategorikan tidak sempurna.
Dan berikut adalah keunikan-keunikan dari capung:

1. Capung merupakan salah satu serangga purba, mereka sudah ada di bumi sejak 300 juta tahun yang lalu. Fosil capung terbesar yang pernah ditemukan di bumi mempunyai ukuran lebar sayap lebih dari 3 meter.
2. Hewan ini adalah serangga golongan Odonata dengan lebih dari 5000 spesies berbeda yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Di Amerika Serikat saja terdapat lebih dari 400 spesies, apalagi Indonesia yang luas ini pasti lebih banyak spesies capung yang hidup.

3. Kita mungkin sering melihat seekor capung berada di atas permukaan air. Mengapa demikian? Ternyata di permukaan air itulah capung menaruh telur-telurnya yang kemudian akan menetas menjadi larva. Mereka juga sangat awas dengan daerahnya seperti permukaan air tersebut sehingga sering kita jumpai 2 capung yang berkelahi satu sama lain untuk memperebutkan daerah kekuasaan.
4. Walaupun kelihatannya sangat indah, capung sebenarnya adalah serangga yang ganas. Sejak menetas dari telur, mereka adalah karnivora yang suka menyantap hewan lain. Pada saat masih larva, mereka memakan plankton, ikan-ikan kecil, serta larva lain. Di saat sayap mereka mulai berkembang, capung muda memiliki bagian tubuh khusus yang berada di sekitar kepalanya yang berfungsi sebagai tongkat untuk memudahkan menangkap ikan-ikan kecil. Di saat dewasa, capung merupakan predator alami dari nyamuk, sehingga populasi capung yang banyak bisa menjadi pengontrol yang efektif dalam menanggulangi penyebaran nyamuk pada suatu tempat.

5. Hampir seluruh masa hidup capung sebenarnya dihabiskan pada saat mereka larva. Larva capung sendiri hidup kira-kira 3 tahun, setelah itu mereka baru bermetamorfosis menjadi capung dewasa yang bersayap. Capung dewasa ini hanya bertahan hidup beberapa minggu karena tujuan mereka bermetamorfosis tersebut hanya untuk menemukan pasangan agar bisa melangsukan perkawinan dan akhirnya bisa melanjutkan keturunan.

6. Sayap capung bagian depan lebih panjang daripada sayap capung bagian belakang. Bentuk sayap seperti ini membuat capung dapat terbang sangat cepat hingga 50 km/jam dan dapat melakukan berbagai manuver di udara mulai dari bergerak ke samping, belakang sampai menyusuri suatu permukan benda. Kelihaiannya dalam terbang tersebut menobatkan mereka sebagai serangga tercepat yang ada di bumi.

7. Salah satu hal paling menarik yang ada pada capung adalah bentuk matanya. Serangga ini memliki mata yang besar dengan ribuan lensa yang bersegi-segi seperti pada lebah. Dengan mata yang besar dan bersegi-segi tersebut, capung dapat melihat ke segala arah. Hal inilah yang membuat kita agak kesulitan ketika ingin menangkap hewan ini walaupun dari belakangnya sekalipun.
Sumber : kaskus.us

1. Capung merupakan salah satu serangga purba, mereka sudah ada di bumi sejak 300 juta tahun yang lalu. Fosil capung terbesar yang pernah ditemukan di bumi mempunyai ukuran lebar sayap lebih dari 3 meter.
2. Hewan ini adalah serangga golongan Odonata dengan lebih dari 5000 spesies berbeda yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Di Amerika Serikat saja terdapat lebih dari 400 spesies, apalagi Indonesia yang luas ini pasti lebih banyak spesies capung yang hidup.

3. Kita mungkin sering melihat seekor capung berada di atas permukaan air. Mengapa demikian? Ternyata di permukaan air itulah capung menaruh telur-telurnya yang kemudian akan menetas menjadi larva. Mereka juga sangat awas dengan daerahnya seperti permukaan air tersebut sehingga sering kita jumpai 2 capung yang berkelahi satu sama lain untuk memperebutkan daerah kekuasaan.
4. Walaupun kelihatannya sangat indah, capung sebenarnya adalah serangga yang ganas. Sejak menetas dari telur, mereka adalah karnivora yang suka menyantap hewan lain. Pada saat masih larva, mereka memakan plankton, ikan-ikan kecil, serta larva lain. Di saat sayap mereka mulai berkembang, capung muda memiliki bagian tubuh khusus yang berada di sekitar kepalanya yang berfungsi sebagai tongkat untuk memudahkan menangkap ikan-ikan kecil. Di saat dewasa, capung merupakan predator alami dari nyamuk, sehingga populasi capung yang banyak bisa menjadi pengontrol yang efektif dalam menanggulangi penyebaran nyamuk pada suatu tempat.

5. Hampir seluruh masa hidup capung sebenarnya dihabiskan pada saat mereka larva. Larva capung sendiri hidup kira-kira 3 tahun, setelah itu mereka baru bermetamorfosis menjadi capung dewasa yang bersayap. Capung dewasa ini hanya bertahan hidup beberapa minggu karena tujuan mereka bermetamorfosis tersebut hanya untuk menemukan pasangan agar bisa melangsukan perkawinan dan akhirnya bisa melanjutkan keturunan.

6. Sayap capung bagian depan lebih panjang daripada sayap capung bagian belakang. Bentuk sayap seperti ini membuat capung dapat terbang sangat cepat hingga 50 km/jam dan dapat melakukan berbagai manuver di udara mulai dari bergerak ke samping, belakang sampai menyusuri suatu permukan benda. Kelihaiannya dalam terbang tersebut menobatkan mereka sebagai serangga tercepat yang ada di bumi.

7. Salah satu hal paling menarik yang ada pada capung adalah bentuk matanya. Serangga ini memliki mata yang besar dengan ribuan lensa yang bersegi-segi seperti pada lebah. Dengan mata yang besar dan bersegi-segi tersebut, capung dapat melihat ke segala arah. Hal inilah yang membuat kita agak kesulitan ketika ingin menangkap hewan ini walaupun dari belakangnya sekalipun.
Sumber : kaskus.us
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
clock
The Widgipedia gallery
requires Adobe Flash
Player 7 or higher.
To view it, click here
to get the latest
Adobe Flash Player.

calender
Blog Archive
-
2014
(10)
-
Mei(10)
- 7 Gunung Tertinggi Di Indonesia
- Atap Dunia Di Tujuh Benua
- 10 Pantai Terindah di Indonesia
- 7 Taman Laut Terindah di Indonesia
- Mengamati Metamorfosis Pada Capung Dan Keunikan nya
- Daftar lengkap nama Objek wista di Sumatera Barat
- 10 Samudra dan Laut Terdalam di Planet
- Tambo dan Silsilah Adat Alam Minangkabau
- 50 Universitas Terbaik di Indonesia 2014
- 10 Fakultas Kedokteran Terbaik Di Indonesia
-
Mei(10)
0 komentar:
Posting Komentar